penampakan acara Kuliah Nikah Minggu 19 April 2015 |
Ini adalah materi ust @MrPenghulu_ di acara Kuliah Nikah. Alhamdulillah dapat ilmu baru tentang mahar. Sudut pandang baru tentang mahar yang produktif.
Ust @MrPenghulu_ cerita calon suami yang keluarkan uang tuk pesta pernikahan seharian, tapi hanya siapkan 20rb untuk mahar bagi istri seumur hidup.Untuk joget-joget seharian mau bayar 1,5 juta untuk para penyanyi. Tapi hanya siapkan uang 20ribu untuk mahar istri seumur hidupnya. Ter...la...lu...!!!
Jangan pilih mahar sembarangan, pake uang yang pecahannya sudah tidak laku. maka maharnya pun menjadi tidak bernilai.Kalau tetapkan mahar hanya utk sensasi. jangan-jangan pernikahannya pun hanya bernilai sensasi, bukan berkah.
Misalnya, mahar sesuai tanggal. tapi pecahan rupiahnya udah nggak laku sekarang. Artinya itu mahar sebetulnya tidak bernilai. Atau mahar berupa uang rupiah yang dibingkai dengan indah. Maka ia menjadi tidak bernilai saat rupiahnya expired. Minimal digerus inflasi.
Bagaimana dengan mahar berupa bacaan/hafalan surat-surat dalam al-Quran? Ingat, bahwa mahar itu harus bisa diserahkan untuk istrinya. Nah, mahar berupa hafalan tidak bisa "diserahkan" pada istri lalu kemudian si istri menjadi hafal juga. Tidak bisa juga dikembalikan. Maka seharusnya mahar yang benar adalah mengajarkan istrinya sampai hafal surat tertentu.
Oh ya, mahar berupa uang yang dipajang indah di dinding. itu juga bisa jadi bentuk mubazir. Uang kok cuma dipajang, bukan diproduktifkan.
Lanjut mengenai mahar berupa hafalan, bukankah ada contohnya di zaman Rasullullah? Ya betul, sah. Tapi setelah dicari lebih dulu harta lain.
Bagaimana dengan mahar yang seperangkat alat sholat? Boleh... tapi akan lebih baik jika ditambahkan dengan yang lainnya. Yang bernilai, yang produktif.
Jadi Anda mau mengeluarkan mahar apa ?