Saturday, September 19, 2015

Ciri Lelaki Idaman Dalam Al-Qur’an

Laki-laki itu adalah qowwam. Qowwam adalah leader. Yang bisa memimpin. Berarti ia harus mempunyai pemahaman tentang islam.

Lalu bagaimana ia mejadi imam. Karena ia bertanggung jawab terhadap ibunya, istrinya, adik perempuannya, dan anak perempuannya. Karena itulah laki-laki disebut sebagai  tulang pungung.


“Ada dosa yang tidak bisa dihapus oleh sholat, shaum, haji tidak bisa menghapusnya.”

“lantas apa yang dapat menghapusnya Ya  Rasulullah?”

“Bekerja. Mencari nafkah yang halal.”

Hadist ini untuk para laki-laki.



Adapun kriteria laki-laki ideal ada tiga, yaitu.

1.Quwwatul Jasadiyah
2.Quwwatul Fikriyah
3.Quwwatul Ruhiyah


1.Quwwatul Jasadiyah

Ikhwan itu harus kuat. Karena mukmin yang kuat lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah. Bahkan di masa Umar bin Khatab, Umar menepuk perut orang yang gendut dan berkata, “Malas.” Menandakan bahwa seorang ikhwan tidak pantas berperut buncit dan bermalas-malasan.

Adapun beberapa tips nya untuk para ikhwan:

- Rutinkan shalat tahajjud.
- Rutinkan olah raga
- Tidak tidur setelah shubuh


2.Quwwatul Fikriyah

Seorang lelaki wajib untuk memiliki pengetahuan lebih tentang agama. Tidak hanya ibadah-ibadah wajib dan doa saja. Tetapi juga pakar tsaqofah islamiyah. Perlu baginya membaca kitab-kitab seperti kitab Ibnu Katsir untuk membangun aqliyah islamiyah—cara berpikir islam dan pemikirannya terbina.

Harus ngaji! Tentang ilmu-ilmu islam, tentang fiqih, tahsin, dan sebagainya. Makanya sahabat dahulu begitu cerdas. Pernah dikisahkan ketika Umar berangkat meninggalkan Rasulullah, lantas Ali bin Abi Thalib datang dan Rasulullah menyampaikan kepada Ali tentang Surah At-Taubah dan meminta Ali untuk menyampaikan kepada sahabat lainnya. Bayangkan. Betapa cerdas Ali hingga apa yang disampaikan oleh Rasul langsung terinstal di kepalanya dan langsung dapat disampaikan kepada yang lain.

Itulah mengapa ulama terdahulu sangat sangat menjaga otaknya dari hal-hal yang bisa merusaknya. Itulah mengapa para hafidz quran hafalannya sangat lancar. Otaknya pun sangat jernih dan perilakunya sangat dijaga supaya hafalannya tidak lepas. Bahkan Imam Syafi’i dalam usia 7 tahun sudah mampu menghapal 30 juz. Pada saat diuji oleh gurunya tentang kitabnya jilid satu, tetiba hilang semua hapalan Imam Syafi’i saat itu dikarenakan ia tidak sengaja melihat betis wanita tersingkap. Itulah mengapa para hafidz sangat menjaga bagaimana ia menjaga pandangannya. Hafalan Quran lebih mudah lepas daripada unta dari ikatannya.



3.Quwwatul Ruhiyah

Cara melatih ruhiyah adalah dengan mengamalkan amalan-amalan sunnah secara rutin. Rutinkanlah puasa sunnah, sholat rawatib, tahajud, berdzikir, dan lain sebagainya. Ibnu Mas’ud bahkan diriwayatkan ketika beliau sholat, hingga burung pipit itu hinggap saking lama dan tenangnya beliau sholat.

Dengan seringnya mengamalkan sunnah, maka akan melembutkan hati kita. Hati kita akan menjadi sangat peka. Melihat orang yang memerlukan bantuan, kita tergerak untuk membantu. Melihat kemungkaran, hati kita tergerak untuk merubahnya.

Lelaki jika ruhiyahnya bagus, maka akan lebih lembut kepada istrinya. Tengoklah Rasulullah, yang bahkan sangat lembut kepada Aisyah bahkan ketika Aisyah sedang marah dan membanting piring karena cemburu.

Coba lihat fenomena sekarang, dimana banyak kekerasan rumah tangga terjadi karena suaminya tidak mengerti islam dalam dirinya. Tidak ada rasa kasih sayang dalam dirinya disebabkan karena ruhiyahnya. Itulah mengapa membina hubungan dengan Allah sangat penting. Jika hubungan dengan Allah sudah baik, maka hubungan dengan manusia pun, termasuk dengan istri pun akan semakin baik. Allah akan ridho pada kita.



Sehingga menjadi lelaki idaman, adalah dengan mengimplementasikan ketiga poin diatas. InsyaaAllah itu akan membuat kita menjadi insan yang terbaik.

Wallahu a’lam bisshowab

 sumber : saungkertas[.]com