Thursday, January 7, 2016

Sepenggal Dialog Acara Pernikahan

Menyelenggarakan walimah adalah sunah yang sangat dianjurkan. Dalam pelaksanaannya, agar walimah penuh berkah nggak bisa asal. Ada adab yang perlu diperhatikan.
Ulama bersepakat bahwa dalam pelaksanaan walimah tidak boleh terjadi ikhtilat (campur baur) antara laki-laki dan perempuan, begitu juga dengan kondisi berduaan antara laki-laki dan wanita.
Namun, jika ada yang menyelenggarakan walimah yang sesuai syariat ada saja yang berkomentar. Karena  mayoritas masyarakat belum terbiasa dengan  tata cara walimah demikian, merasa asing atau aneh.

Inilah beberapa komentar orang seputar pernikahan yang di selenggarakan sesuai syariat. Yang di posting facebook Akhi Wahab, Apa saja?

Penghulu : "Calon istrinya mana? kok tidak ada? Biar segera bisa dimulai akad nikahnya."
Mempelai laki-laki : "Calon istri saya di dalam kamar pak, bersama keluarganya. Belum dihalalkan untuk saya, jadi masih dipisah dulu."



Tamu : "Mempelai laki-lakinya kemana? kok tidak ada di pelaminan?"
Panitia : "Mempelai laki-lakinya sedang shalat berjama'ah di masjid, pak..."

Panitia : "Maaf pak, disini khusus untuk tamu wanita. Sedangkan untuk tamu laki-laki disana." •
Tamu : "Lho...kok tamunya dipisah begini? Istri saya bagaimana, dipisah juga? Nanti repot kalo ngajak pulangnya."
Panitia : "Dipisah biar tidak ikhtilat (campur baur). Kalo bapak mau panggil istri bapak nanti, biar kami yang memanggilkan."

Tamu : "Walimahannya koq sepi kayak kuburan?! Gak ada musiknya..."

Tamu A : "Mau kemana pak?"
Tamu B : "Mau keluar dulu, cari tempat aman. Mau ngerokok, gak enak kalo habis makan gak ngerokok. Disini dilarang merokok soalnya."

Tamu : "Kok duduk sendirian di pelaminan? istrinya mana? Lagi marahan?
Mempelai laki-laki : "Istri saya di ruangan khusus wanita melayani tamu-tamu wanita. Maklum dipisah ruangannya."
Tamu : "Nah saya kan ingin tahu seperti apa istri kamu?"
Mempelai laki-laki: "Cemburunya saya besar pak, hehehe...kalo datang tamu laki-laki yang tampan, wah bisa-bisa nanti istri saya gak mau sama saya, jadi batal nikahnya...hehehe..."

Tamu Wanita : "Mempelai laki-lakinya yang mana?"
Panitia : "Itu pak yang pake baju koko."
Tamu : "Oh...saya kira tadi panitia juga. Kok mempelai laki-lakinya gak di make up atau di dandanin?! Minimal pake jas atau pakaian pengantin."
Panitia : "Mempelainya gak mau di dandanin, katanya menyerupai banci."

Tamu : "Walimahannya seram amat, masak pagar ayunya berewokan semua?!"
Tamu : "Mantab...cindera matanya berupa buku-buku islam dan mp3 ceramah."

Tamu : "Khutbah nikahnya bagus sekali...manggil dari mana ustadznya?"
Panitia : "Itu mempelai laki-lakinya yang khutbah tadi."

Tamu : "Maharnya kecil sekali, padahal orang kaya. Pengantin laki-lakinya pelit ya?

Hehehe..Demikian sepenggal dialog acara pernikahan. Ada yang mau nambahin?


Walaupun mayoritas masyarakat belum terbiasa dengan tata cara walimah demikian, merasa asing atau aneh, tapi yakinlah lambat laun menjadi terbiasa seiring dengan kegigihan kita dalam mensosialisasikannya. Semoga setiap usaha kita dalam mensyiarkan ajaran Allah Dan RasulNya mendapatkan  imbalan yang berlipat  ganda disisiNya.
Wallahu a’lam bishshawwab.